Sunday, 16 January 2011

Pendidikan Anak "gagal" salah siapa

Pendidikan yang dianut oleh Indonesia saat ini adalah system pendidikan berkelanjutan, mulai dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah lanjutan atas, sampai perguruan tinggi. Kalau kita rata-rata penduduk Indonesia harus meluangkan kurang lebih sepertiga hidupnya untuk menempuh pendidikan . coba kita hitung mulai dari tingkat Taman kanak-kanak 2 tahun, sekolah dasar 6 tahun, sekolah menengah pertama 3 tahun, Sekolah menengah atas 3 tahun, perguruan tinggi 4 tahun, berarti kalau di total secara keseluruhan kita membutuhkan waktu 18 tahun, sungguh waktu yang sangat panjang. Namun demikian, kita berharap pendidikan yang demikian panjang memberikan dampak yang positif bagi pembentukan karakter anak bangsa. Kita tidak bisa menyalahkan pihak sekolah bila anak didik kita ” gagal”. Karena ada beberapa factor yang sangat berperan dalam pembentukan karakter anak didik yaitu:

  1. Orang tua
Orang tua di tempatkan dalam urutan pertama dikarenakan orang tua merupakan orang yang mendampingi anak didik melangkah, bahkan hampir seorang anak menghabiskan waktu bersama orang tuanya. Sehingga disinilah peran orang tua sangat dominan, karena orang tua adalah orang pertama yang mengarahkan putra-putrinya. Anak pertama kali di lahirkan di dunia juga lantaran orang tua, kemudian belajar bicara, juga yang mengajari orang tua. Jadi pendampingan orang tua terhadap anaknya sangatlah penting karena merupakan awal pembentukan karakter anak.

  1. Lingkungan
Lingkungan ini terkait dengan teman bergaul sang anak, lingkungan tempat tinggal. Jadi bagaimanapun orang tua mendidik anaknya namun bila sang anak bergaul dengan orang “nakal” maka lama kelamaan anak akan menjadi nakal juga. Karena anak terbiasa mendengar atau melhat temannya melakukan perbuatan yang nakal. Jadi pemahaman tentang prinsip yang dianut sangatlah penting bagi anak supaya dapat membedakan hal yang boleh dan tak boleh dilakukan.

  1. Guru
Guru merupakan orang tua kedua, hal ini dapat dimaklumi karena anak sebagian waktu pagi sampai siang (bahkan sore) di habiskan di sekolah. Jadi peran guru juga sangat penting. Sang guru harusnya mengerti karakter masing-masing anak didiknya, sehingga pendidikan yang di berikan kepada masing-masing siswa dapat mengena. Namun kendala yang sering dihadapi adalah satu guru membimbing 40 murid. Perbandingan yang sangat jauh dari ideal.

  1. Kemampuan siswa
Kemapuan siswa ini tidak hanya kemapuan anak dalam hal pelajaran di sekolah, namun juga kemampuan siswa dalam hal adaptasi di lingkungan dia berada.

  1. Sarana prasana
Sarana ini juga merupakan factor yang penting. Karena dalam pembelajaran tidak hanya mengandalkan kemampuan otak semata, namun juga fasilitas pendukung dalam pembelajaran.


Jadi apabila ada siswa yang diangap gagal dalam pendidikannya. sebaiknya orang tua jangan menyalahkan pihak sekolah, tetapi mencari akar masalah yang lebih dominan menyebabkan anak menjadi “gagal”. Kemudian mencari solusi yang tepat guna memecahkan permaslahan yang ada.  

No comments:

Post a Comment

Tolong tinggalkan Komentar Anda di sini